DONATUR TPQ AT TAQWA

DONATUR TPQ AT TAQWA

Jumat, 13 Maret 2020

20 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Bangkitkan Libido!

Santap Daun Kelor Saat Sahur Banyak Manfaatnya, Apa Saja?
Tanaman kelor biasanya digunakan untuk mengusir makhluk tak kasat mata, namun ternyata ada banyak manfaat daun kelor bagi kesehatan. Hal ini dikuatkan dengan data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dijelaskan bahwa khasiat daun kelor di antaranya dapat membantu perkembangan tubuh serta menjadi obat tradisional untuk berbagai macam penyakit. Apa yang menjadikan daun kelor bermanfaat adalah berbagai kandungannya yang begitu melimpah.


Kandungan Gizi Daun Kelor

Daun kelor adalah sumber sumber vitamin dan mineral yang sangat baik untuk kesehatan. Satu cangkir daun kelor segar (21 gram) mengandung:
  1. Protein: 2 gram
  2. Vitamin B6: 19% dari AKG
  3. Vitamin C: 12% dari AKG
  4. Zat besi Besi: 11% dari AKG
  5. Riboflavin (B2): 11% dari RDA
  6. Vitamin A (dari beta-karoten): 9% dari AKG
  7. Magnesium: 8% dari AKG
*AKG: Angka Kecukupan Gizi
Selain itu, ada banyak khasiat daun kelor bagi kesehatan lainnya yang lebih mengejutkan. Selengkapnya simak daftar manfaat daun kelor untuk kesehatan yang harus Anda ketahui di bawah ini.

Baca juga: Cerahkan Wajah Secara Alami dengan Daun Kelor

Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan Tubuh

Dari berbagai sumber yang dihimpun, daun kelor memiliki banyak manfaat utama yang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Berikut adalah khasiat daun kelor untuk kesehatan tubuh:

1. Mengobati Kanker

Ekstrak daun kelor mengandung sifat yang mungkin membantu mencegah kanker berkembang. Daun Kelor juga mengandung niazimicin, yang merupakan senyawa yang menekan perkembangan sel kanker.
Kelor juga memiliki beta-sitosterol yang telah terbukti bermanfaat mengobati pembesaran prostat dan membantu mengurangi pertumbuhan sel kanker prostat dan usus besar.
Selain itu, beta-sitosterol juga memiliki sifat anti-inflamasi, yang membantu menyeimbangkan gula darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung pankreas, membantu menyembuhkan luka dan dapat meredakan kram.

2. Menyehatkan Mata

Mungkin terdengar sedikit meragukan. Pasalnya banyak yang mempercayai bahwa kesehatan mata bisa didapatkan dari makanan yang mengandung vitamin A dan biasanya berwarna merah seperti wortel, tomat, ataupun pepaya.
Daun kelor mengandung sifat yang dapat mengurangi timbulnya gangguan  penglihatan berkat kandungan antioksidan yang tinggi. Daun kelor dapat mencegah pelebaran pembuluh retina, mencegah penebalan membran kapiler, dan menghambat disfungsi retina.

3. Menurunkan Kadar Gula

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Mumbai, India, ditemukan sebuah hasil yang mengatakan bahwa manfaat daun kelor olahan, baik berupa teh ataupun sayur bisa menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan.
Hal tersebut terjadi akibat pemberian obat glibenclamide yang berfungsi untuk meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas semakin bertambah. Maka tak heran, jika banyak orang di India yang menggunakan daun kelor sebagai obat herbal dalam menurunkan kadar gula.

4. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi melawan radikal bebas dalam tubuh Anda. Tingginya tingkat radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Beberapa senyawa antioksidan telah ditemukan dalam daun daun kelor. Selain vitamin C dan beta-karoten, ini termasuk:
  • Quercetin: Antioksidan kuat ini dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  • Asam klorogenik: Juga ditemukan dalam jumlah tinggi dalam kopi, asam klorogenat dapat membantu tingkat gula darah moderat setelah makan.
Satu studi pada wanita menemukan bahwa menggunakan 1,5 sendok teh (7 gram) bubuk daun kelor setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan darah.

5. Menurunkan Kolesterol

Memiliki kolesterol tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Untungnya, banyak makanan nabati yang secara efektif dapat mengurangi kolesterol. Ini termasuk biji rami, oatmeal dan almond.
Kedua studi berbasis hewan dan manusia telah menunjukkan bahwa daun kelor mungkin memiliki efek penurun kolesterol yang serupa.

6. Gizi untuk Ibu Menyusui

Ibu menyusui membutuhkan gizi yang cukup agar kesehatan bayi tetap terjaga. Mengonsumsi daun kelor sangat disarankan untuk ibu menyusui. Daun kelor secara ilmiah terbukti mendukung laktasi dan mulai populer untuk ibu menyusui.
Selain itu, penelitian juga telah menunjukkan bahwa daun kelor dapat bertindak sebagai galaktagog, yaitu zat alami untuk mendukung kelancaran laktasi.

7. Sebagai Anti-Penuaan

Tidak hanya kaya dengan vitamin A, ternyata daun kelor juga memiliki manfaat yang sangat efektif sebagai antioksidan. Kandungan antioksidan yang tinggi pada daun kelor dapat mencegah efek radikal bebas, sekaligus memperlambat efek penuaan tubuh dan menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.
Selain itu, daun kelor telah terbukti memiliki kandungan hormon sitokinin melimpah yang disebut zeatin dan dihyrozeatins.
Tingkat zeatin pada kelor telah terbukti ribuan kali lebih tinggi daripada kebanyakan tanaman lainnya. Sitokinin menunda proses penuaan pada tanaman, danKetika diaplikasikan pada sel manusia, sel ini pun terbukti memperlambat penuaan. 

8. Menyehatkan Pencernaan

Anda memiliki masalah pencernaan seperti sakit maag? Jika ya, berarti sangat dianjurkan untuk Anda mengonsumsi daun kelor secara rutin. Manfaat daun kelor bagi kesehatan tubuh yang selanjutnya adalah menjaga kesehatan pencernaan.
Perlu Anda ketahui bahwa manfaat daun kelor bagi kesehatan pencernaan memiliki kaitan erat dengan fungsi daun kelor sebagai anti-inflamasi. Jika mengonsumsi daun kelor secara rutin, pencernaan akan semakin membaik dan gejala penyakit maag dapat membaik secara signifikan.
Ekstrak kelor dapat membantu mengobati beberapa gangguan lambung, seperti sembelit, gastritis, dan kolitis ulserativa. Sifat antibiotik dan antibakteri dari kelor dapat membantu menghambat pertumbuhan berbagai patogen, dan kandungan vitamin B yang tinggi dapat membantu pencernaan.

9. Menjaga Fungsi Otak

Banyak orang yang mengeluh memiliki masalah dengan mood atau suasana hati. Beberapa orang mungkin juga memiliki masalah psikis seperti depresi atau lainnya. Terkait dengan hal ini, daun kelor memiliki manfaat yang besar untuk menjaga fungsi otak agar mood dan pikiran tetap stabil.
Daun kelor mengandung vitamin C dan E yang tinggi, yang bermanfaat memerangi stres oksidatif yang terkait dengan Alzheimer. Penelitian pada hewan terhadap Alzheimer dan demensia menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Manfaat daun kelor juga dapat meningkatkan dopamin dan serotonin (hormon bahagia). Jika penelitian lebih banyak dilakukan, kelor mungkin dapat digunakan untuk membantu mengobati depresi di masa depan.

10. Mengobati Cacingan


Daun kelor memiliki manfaat lain bagi kesehatan yaitu untuk mengobati cacingan. Obat tradisional cacingan dari daun kelor dibuat dengan cara merebus daun kelor. Saring air rebusan ini dan minum setiap malam untuk menghilangkan cacing perut dari tubuh Anda. Ramuan ini juga membantu dalam menghilangkan cacing usus.

11. Mengurangi Peradangan

Peradangan adalah respon alami pada tubuh terhadap infeksi atau cidera. Peradangan merupakan mekanisme perlindungan yang penting tetapi menjadi masalah kesehatan utama jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Perlu diketahui, peradangan yang berkelanjutan menimbulkan banyak masalah kesehatan kronis, seperti  penyakit jantung dan kanker.
Para ilmuwan meyakini bahwa isothiocyanate adalah senyawa anti-inflamasi utama yang terkandung dalam daun kelor, polong dan biji-bijian.

12. Mencegah Keracunan Arsenik

Pencemaran arsenik pada makanan dan air adalah masalah di di berbagai belahan dunia. Jenis beras tertentu mungkin mengandung kadar arsenik sangat tinggi. Paparan jangka panjang dari arsenik yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring waktu.
Misalnya, penelitian telah menemukan bahwa paparan arsenik jangka panjang terkait dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit jantung.
Sementara dalam beberapa penelitian daun kelor pada tikus, telah menunjukkan bahwa daun kelor dapat mencegah beberapa efek toksisitas arsenik. Hasil penelitian ini menjanjikan bagi kesehatan, namun belum diketahui apakah juga berlaku terhadap manusia.

13. Mengobati Edema

Edema adalah kondisi yang menyakitkan di mana cairan menumpuk pada jaringan tertentu dalam tubuh. Sifat anti-inflamasi dalam daun kelor mungkin efektif untuk mencegah edema berkembang.

14. Melindungi Hati

Manfaat daun kelor tampaknya dapat mencegah kerusakan hati yang disebabkan oleh obat anti-tuberkular dan dapat mempercepat proses perbaikannya.

15. Melawan Bakteri

Karena sifat antibakteri, antijamur, dan antimikroba, ekstrak daun kelor dapat melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, Rhizopus, dan E. coli.

16. Menyehatkan Tulang

Berkat kandungan kalsium dan fosfor, daun kelor dapat membantu menjaga tulang tetap sehat dan kuat. Sifat anti-inflamasi dari ekstrak kelor juga dapat membantu untuk mengobati kondisi seperti radang sendi dan juga dapat menyembuhkan tulang yang rusak.

17. Meningkatkan Libido

Nah, manfaat daun kelor yang satu ini mungkin menjanjikan untuk gairah seksual Anda!
Hampir setiap orang pasti merasakan stres yang mungkin dapat membuat kemampuan seks Anda menurun. Kondisi ini dapat mengurangi kadar hormon, meningkatkan kortisol dan mengurangi dopamin yang menurunkan libido.
Sebuah penelitian pada hewan, yang dilansir mindbodygreen.com, daun kelor tidak hanya terbukti menurunkan kadar kortisol, secara alami juga dapat meningkatkan kadar testosteron, yang dikenal dapat meningkatkan gairah seks.
Dalam penelitian yang diuji pada tikus stres, ekstrak kelor bekerja untuk meningkatkan kinerja seksual dengan menekan kortisol dan meningkatkan testosteron.

18. Mengobati Asma

Daun Kelor dapat membantu mengurangi keparahan beberapa serangan asma dan melindungi terhadap penyempitan bronkial. Daun kelor juga terbukti membantu fungsi paru-paru dan pernapasan secara keseluruhan lebih baik.

19. Mencegah Gangguan Ginjal

Orang yang mengonsumsi ekstrak daun kelor mungkin menurunkan risiko batu di ginjal, kandung kemih atau rahim, karena daun kelor mengandung antioksidan tingkat tinggi yang mungkin dapat membantu kadar toksisitas di ginjal.

20. Mengobati Anemia dan Penyakit Sel Sabit

Daun kelor dapat membantu tubuh menyerap lebih banyak zat besi, sehingga dapat meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Ekstrak daun kelor diperkirakan sangat membantu dalam mengobati dan mencegah anemia dan sickle cell disease (SCD) atau juga disebut penyakit sel sabit.
Nah, tak melulu bermanfaat untuk mengusir makhluk halus, itulah berbagai manfaat daun kelor untuk kesehatan.
Sebelum mengonsumsi daun kelor segar maupun ekstrak, sebaiknya Anda konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, tentang dosis dan kondisi kesehatan lainnya ya, Teman Sehat!

Informasi kesehatan ini telah ditinjau oleh dr. Jati Satriyo

Sumber:
  1. Arnarson, Atli. 2018. 6 Science-Based Health Benefits of Moringa oleifera. https://www.healthline.com/nutrition/6-benefits-of-moringa-oleifera#section1 (Diakses 11 September 2019)
  2. Cadman, Bethany. 2017. What makes moringa good for you?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319916.php (Diakses 11 September 2019)
  3. Allison Young. 2019. 10 Powerful Health Benefits Of Moringa Powder + How To Use It. https://www.mindbodygreen.com/0-22401/10-powerful-benefits-of-drinking-moringa-every-day.html (Diakses 11 September 2019)
  4. Anastasia. 2019. Health Benefits of Moringa – the superfood of superfoods. https://www.kindearth.net/the-health-benefits-of-moringa-the-superfood-of-superfoods/ (Diakses 11 September 2019)
      Sumber :
 Informasi Kesehatan dan Tips Kesehatan – Dokter Sehat Logo

PUJIAN SETELAH ADZAN#2


Ajaran Tasawuf dalam Puji-pujian Menjelang Shalat Fardlu

Puji-pujian didendangkan di mushalla, langgar atau masjid merupakan nyanyian puitis yang bernuansa keagamaan. Puji-pujian tersebut biasanya didendangkan  bersama-sama  oleh  para  jemaah menjelang shalat Subuh, Dzhur, Ashar, Maghrib atau  Isya sembari menanti datangnya anggota masyarakat lain yang turut mendirikan shalat berjamaah. Puji-pujian tersebut ada yang menggunakan bahasa Arab maupun bahasa daerah. Mungkin  berkat  susunannya  yang ritmis, puji-pujian ini mudah dihafal dan menyebar dari satu musala atau masjid ke musala lainnya.

Puji-pujian yang didendangkan para jemaah ini biasanya selalu didahului dengan salawatan atau membaca shalawat Nabi dan puji-pujian pada Nabi SAW. Meskipun puji-pujian tersebut berbahasa Jawa, puji-pujian ini selalu didahului shalawat nabi yang memiliki berbagai keutamaan.

Dari Hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a ( dalam Assamarqandi, 1980: 619) Nabi SAW bersabda yang artinya: “Bacalah shalawat untukku, sebab bacaan shalawat itu membersihkan kekotoranmu (dosa-dosamu) dan mintalah kepada Allah untukku wasilah. Apakah wasilah itu ya Rasulullah? Jawabnya: Satu derajat yang tertinggi dalam sorga yang tidak akan dicapai kecuali oleh seorang, dan saya  berharap semoga sayalah orangnya”.

Orang mengenal pujian disebarkan oleh kalangan pesantren dan ada yang mengatakan puji-pujian ini diperkenalkan oleh para walisongo, yakni penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Seperti yang masyarakat kenal lewat sejarah bahwa pendekatan yang digunakan para Walisongo dalam menyebarkan agama Islan adalah  pendekatan persuasif yang bersifat kemasyarakatan sesuai dengan adat dan budaya masyarakat waktu itu.

Salah satu contohnya adalah Sunan Giri yang menciptakan Asmaradana dan Pucung. Sunan Giri jugalah yang menciptakan tembang-tembang dolanan anak-anak yang di dalamnya diberi unsur keislaman, misalnya Jamuran, Cublak-cublak Suweng, Jithungan dan Delikan (Rahimsyah, tanpa tahun: 54).

Selain Sunan Giri, ada lagi Sunan Bonang yang menciptakan karya sastra yang disebut Suluk. Suluk berasal dari bahasa Arab ”Salakattariiqa” , artinya menempuh jalan (tasawuf) atau tarikat.
Ilmu Suluk ini ajarannya biasanya disampaikan dengan sekar atau tembang disebut Suluk, sedangkan bila diungkapkan secara biasa dalam bentuk prosa disebut Wirid. Salah satu Suluk Wragul dari Sunan Bonang yang terkenal adalah Dhandanggula. Sebagian masyarakat (yang mengenal tarikat) mengatakan bahwa teks puji-pujian diciptakan oleh para pemimpin tarikat dan Syekh Abdul Qadir Jailani.

Puji-pujian yang diperdengarkan di musala berisi shalawatan, do’a-doa mustajabah, dan petuah-petuah hidup. Puji-pujian yang diperdengarkan di musala-musala atau masjid-masjid kental dengan ajaran Tasawuf.

Obat Hati Lima Perkara
Pedoman hidup muslim adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-Qur’an diturunkan Allah melalui utusan-Nya , yakni Nabi Muhammad SAW. Dengan adanya Al-Qur’an dan Al-Hadits ini menjadi jelaslah jalan lurus yang harus ditempuh manusia serta aliran yang benar yang harus diikuti untuk memahami pengertian-pengertian hukum yang tercantum di dalamnya. Hal ini pulalah yang merupakan pemisah antara yang halal dan haram. Fungsinya adalah sebagai cahaya yang cemerlang, dengan berpegang teguh itu akan selamatlah setiap manusia dari tipuan. Kandungannya penuh dengan penawar untuk menyembuhkan hati dan jiwa yang sakit.

Mengenai obat hati ini, dalam teks puji-pujian ditawarkan adanya lima hal yang mampu menjadi obat bagi hati manusia. Kelima hal tersebut adalah (1) membaca Alqur’an dengan mengendapkan maknanya, (2) memperbanyak melakukan shalat malam, (3) berkumpul dengan orang Shaleh atau bergaul dan berguru pada orang Shaleh, (4) mampu menahan lapar atau perbanyak berpuasa, dan (5) perbanyak berdzikir di malam hari. Berikut kutipannya.
Tombo ati iku limo sak wernane
Kaping pisan maca Qur’an sak maknane
Kaping pindu shalat wengi lakonono
Kaping telu wong kang shaleh kumpulono
Kaping papat kudu weteng engkang luwe
Kaping limo dzikir wengi engkang sue  

Syair obat hati ini kemudian diakhiri:
Insya Allah Gusti Allah ngijabahi Insya Allah,
Allah mengabulkan

Mengingat Kematian Setiap yang hidup pasti akan mati, demikian halnya dengan manusia. Semua manusia di dunia ini akan mati. Untuk itu melalui salah satu puji-pujian manusia diingatkan akan datangnya kematian. Adapun teksnya adalah sebagai berikut.

Ilingono para timbalan
(Ingatlah jika sudah waktunya dipanggil)
Timbalane ora keno wakilan’
(Panggilannya tak bisa diwakilkan)
Timbalane kang maha mulya
(Panggilan dari Yang Maha Kuasa)
Gelem ora bakal lunga
(Mau-tak mau harus pergi)

Panggilan yang dimaksudkan adalah panggilan Yang Maha Kuasa.Tak ada satupun yang kuasa menghalanginya. Harta, tahta, ataupun kerabat dan keluarga takkan bisa menghentikannya.  Panggilan untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan selama di dunia. Hendaknya selama masih hidup selalu ingat dan takut hanya pada Allah karena dengan rasa takut itu menjadikannya berhati-hati dan berusaha selalu di jalan yang benar.

Gambaran orang yang sudah mati dalam teks puji-pujian adalah sebagai berikut.
Klambine diganti putih
(Bajunya diganti putih)
Nek budal ora bisa mole
(Jika berangkat tak bisa kembali)
Tumpak ane kereto jowo
(Kendaraannya kereta Jawa)
Roda papat rupa menongsa
(Beroda empat berupa manusia)
Oma e rupa goa
(Rumahnya serupa Go’a)
Ora bantal ora keloso
(Tak ada bantal ataupun tikar)
Omah e gak nok lawange
(Rumahnya tidak ada pintunya)
Turu ijen gak nok rewange
(Tidur sendirian tak ada yang menemani)

Perintah untuk memperbanyak mengingat kematian dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Tirmidzi (dalam Addimasyqy, 1983: 1048) menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ” Perbanyaklah mengingat-ingat sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan (kematian)”. Selain itu, mengingat kematian dapat melebur dosa dan berzuhud. Dengan mengingat kematian maka kematian itu sendiri sebagai pengingat pada diri sendiri dan orang yang tercerdik adalah orang yang terbanyak mengingat kepada kematian sebagaimana makna hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Abiddunnya berikut.

”Secerdik-cerdik manusia ialah  yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-banr cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan akhirat” (dalam Addimasyqy, 1983: 1049).

 Ajaran Tasawuf yang salah satunya adalah ajakan untuk melakukan zuhud merupakan salah satu jalan untuk takut dan berusaha mendekatkan diri pada Allah.
Menurut Imam Ahmad bin Hambal (dalam Dahlan, dkk, 1988: 324), seorang ahli fiqih, membagi zuhud menjadi tiga, yakni
(1) meninggalkan yang haram (zuhud orang awam);
(2) meninggalkan yang tak berguna dari yang halal (zuhud orang khawash, para aulia’); dan
(3) meninggalkan sesuatu yang dapat memalingkan diri dari Allah SWT (zuhud orang Arifin, orang yang sangat dekat dan kenal benar pada Allah.

Faiqotur Rosidah
Pengajar di P.P Darul ‘Ulum Peterongan Jombang, sedang menyelesaikan S-2 di Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (UNESA)


PUJIAN SETELAH ADZAN#1


Sejak zaman hadulu, di sebagian masjid atau mushalla di Jawa ada kebiasan yang tidak dilakukan di masjid atau mushalla lain, yaitu setelah adzan shalat maktubah dibacakan pujian berupa dzikir, do’a, shalawat nabi atau sya’ir-sya’ir yang islami dengan suara keras. Beberapa menit kemudian baru iqamat. Akhir-akhir ini banyak dipertanyakan bahkan dipertentangkan apakah kebiasaan tersebut mempunyai rujukan dalil syar’i? Dan mengapa tidak semua kaum muslimin di negeri ini melakukan kebiasaan tersebtu? Dengan munculnya pertanyaan seperti itu warga Nahdliyin diberi pengertian untuk menjawab : Apa pujia itu? Bagaimana historisnya?

Bagaimana tinjauan hukum syari’at tentang pujian? Dan apa fungsinya?

Pengertian Pujian dan Historisnya
Pujian bersal dari akar kata puji, kemudian diberi akhiran “an” yang artinya : pengakuan dan penghargaan dengan tulus atas kebaikan/ keunggulan sesuatu. Yang dimaksud dengan pujian di sini ialah serangkaian kata baik yang berbahasa Arab atau berbahasa Daerah yang berbentuk sya’ir berupa kalimat-kalimat yang isinya mengagungkan asma Allah, dzikir, do’a, shalawat, seruan atau nasehat yang dibaca pada saat di antara adzan dan iqamat.

Secara historis, pujian tersebut berasal dari pola dakwah para wali songo, yakni membuat daya tarik bagi orang-orang di sekitar masjid yang belum mengenal ajaran shalat. Al-hamdulillah dengan dilantunkannya pujian, tembang-tembang/sya’ir islami seadanya pada saat itu secara berangsur/dikit demi sedikit, sebagian dari mereka mau berdatangan mengikuti shalat berjamaah di masjid.

Pujian Ditinjau dari Aspek Syari’at
Secara tekstual, memang tidak ada dalil syar’i yang sharih (jawa : ceplos) mengenai bacaaan pujian setelah di kumandangkannya adzan, yang ada dalilnya adalah membaca do’a antara adzan dan iqamat. Sabda Nabi SAW :
الدُّعَاءُ بَيْنَ اْلأَذَانِ وَاْلإِقَامَةِ مُسْتَجَابٌ، فَادْعُوْا. رواه أبو يعلى
Artinya :
“Do’a yang dibaca antara adzan dan iqamat itu mustajab (dikabulkan oleh Allah). Maka berdo’alah kamu sekalian”. (HR. Abu Ya’la)
Kemudian bagaimana tinjauan syari’at tentang hukum bacaan pujian di masjid atau mushalla seperti sekarang ini? Perlu diketahui, bahwa membaca dzikir dan sya’ir di masjid atau mushalla merupakan suatu hal yang tidak dilarng oleh agama. Pada zaman Rasulullah SAW. para sahabat juga membaca sya’ir di masjid. Diriwayatkan dalam sebuat hadits :
عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ قَالَ مَرَّ عُمَرُ بِحَسَّانَ بْنِ ثَابِتٍ وَهُوَ يُنْشِدُ فِى الْمَسْجِدِ فَلَحَظَ إِلَيْهِ فَقَالَ قَدْ أَنْشَدْتُ وَفِيهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فَقَالَ أَسَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : أَجِبْ عَنِّى اللَّهُمَّ أَيِّدْهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ. قَالَ اللَّهُمَّ نَعَمْ. رواه أبو دادو والنسائي
Artinya :
“Dari Sa’id bin Musayyab ia berkata : suatu ketika Umar berjalan bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan sya’ir di masjid. Umar menegur Hassan, namun Hassan menjawab : aku melantunkan sya’ir di masjid yang di dalamnya ada seorang yang lebih mulia dari pada kamu, kemudian dia menoleh kepada Abu Hurairah. Hassan melanjutkan perkataannya, Ya Allah, mudah-mudahan Engkau menguatkannya dengan ruh al-qudus. Abu Hurairah menjawab : Ya Allah, benar (aku telah mendengarnya)”. (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).
Sehubungan dengan riwayat ini syaikh Isma’il Az-Zain dalam kitabnya Irsyadul Mukminin menjelaskan : Boleh melantunkan sya’ir yang berisi puji-pujian, nasehat, pelajaran tata karama dan ilmu yang bermanfaat di dalam masjid.
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi dalam kitabnya Tanwirul Qulub hal 179 juga menjelaskan :
وَأَمَّا الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقِبَ اْلأَذَانِ فَقَدْ صَرَّحَ اْلأَشْيَاخُ بِسُنِّيَّتِهِمَا، وَلاَ يَشُكُّ مُسْلِمٌ فِيْ أَنَّهُمَا مِنْ أَكْبَرِ الْعِبَادَاتِ، وَالْجَهْرُ بِهِمَا وَكَوْنُهُمَا عَلَى مَنَارَةٍ لاَ يُخْرِجُهُمَا عَنِ السُّنِّيَّةِ. إهـ
Artinya :
“Adapun membaca shalawat dan salam atas Nabi SAW. setelah adzan (jawa : Pujian) para masyayikh menjelaskan bahwa hal itu hukumnya sunat. Dan seorang muslim tidak ragu bahwa membaca shalawat dan salam itu termasuk salah satu cabang ibadah yang sangat besar. Adapun membacanya dengan suara keras dan di atas menara itu pun tidak menyebabkan keluar dari hukum sunat”.

Pujian Ditinjau dari Aspek Selain Syari’at
Apa yang dilakukan para wali di tanah jawa mengenai bacaaan pujian ternyata mempunyai banyak fungsi. Fungsi-fungsi itu antara lain :
1.      Dari sisi syi’ar dan penanaman akidah.
Karena di dalam bacaan pujian ini terkandung dzikir, seruan dan nasehat, maka hal itu menjadi sebuah syi’ar dinul islam dan strategi yang jitu untuk menyebarkan ajaran Islam dan pengamalannya di tengah-tengah masyarakat.
2.      Dari aspek psikologi (kejiwaan).
Lantunan sya’ir yang indah itu dapat menyebabkan kesejukan jiwa seseorang, menambah semangat dan mengkondisikan suasana. Amaliyah berupa bacaaan pujian tersebut dapat menjadi semacam persiapan untuk masuk ke tujuan inti, yakni shalat maktubah lima waktu, mengahadap kepada Allah yang Maha Satu.
3.      Ada lagi manfaat lain, yaitu :
·         Untuk mengobati rasa jemu sambil menunggu pelaksanaan shalat berjamaah;
·         Mencegah para santri agar tidak besenda gurau yang mengakibatkan gaduhnya suasana;
·         Mengkonsentrasikan para jamaah orang dewasa agar tidak membicarakan hal-hal yang tidak perlu ketika menunggu sahalat jamaah dilaksanakan.
Dengan beberapa alasan sebagaimana tersebut di atas, maka membaca pujian sebelum pelaksanaan shalat jamaah di masjid atau mushalla adalah boleh dan termasuk amaliyah yang baik, asalkan dengan memodifikasi pelaksanaannya, sehingga tidak mengganggu orang yang sedang shalat. Memang soal terganggu atau tidaknya seseorang itu terkait pada kebiasaan setempat. Modifikasi tersebut misalnya : dengan cara membaca bersama-sama dengan irama yang syahdu, dan sebelum imam hadir di tempat shalat jamaah.
Kalau semua masalah tentang pujian sudah demikian jelasnya, maka tidak perlu ada label “BID’AH DLALALAH” dari pihak yang tidak menyetujuinya.


Renungan Bagi Pembenci Maulid Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Perayaan maulid yang terjadi di tengah-tengah masyarakat merupakan ekspresi rasa bahagia atas wujudnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebab hal itu anjuran dari Allah subhanahu wa ta’ala. dalam al-Quran Surat Yunus ayat 8 yang artinya:

“Katakanlah wahai Muhammad dengan fadhal Allah (ilmu) dan rahmatnya (wujudnya Nabi Muhammad) bergembiralah kalian.” (QS. Yunus, ayat 8)

Ibnu Abbas dalam kitab tafsirnya berpendapat bahwa kata ‘karunia (bi-Fadlillâh) memiliki arti ilmu, sedangkan kata ‘rahmat (bi-Rahmatillah) berupa wujudnya Nabi. Atas dua hal di atas kita dianjurkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala agar berbahagia.

Rasa bahagia tidak akan tampak kecuali diekspresikan. Cara kita mengepresikan kebahagian atas wujudnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan dua hal; pertama, kita merayakan kelahirannya. Sedangkan kedua, kita mengadakan dzikra (peringatan Islam yang berkaitan dengan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam). Sebab Maulid Nabi merupakan salah satu dari hari-hari Allah (ayyâmillah) yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala agar diingatkan. Allah berfirman:

وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ

“Dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah.” (QS. Ibrahim {14}, ayat 5)

Sementara kelompok yang membenci perayaan maulid yang telah jelas dalilnya, mereka telah tertutup mata hatinya. Sebab mereka hanya memandang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebatas anak yatim yang pernah diasuh oleh Abu Thalib (Yatîmu Abi Thalib). Dengan artian, mereka mungkin memandang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sama seperti manusia biasanya dan tidak ada keistimewaan sama sekali.

Adapun kita ahlusunnah wal-jamaah, memandang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai manusia namun tidak seperti manusia sebagaimana lumrahnya (basyaran lâ kal-basyar). Kita memandang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai cahaya yang kemunculannya dapat memukau kepada pikiran-pikiran. Untuk memupuk rasa cinta (mahabbah) kita kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dapat  dengan cara mendirikan majelis berupa Maulid Nabi. Ini adalah cara yang sangat tepat. Oleh karena itu, Imam Muhammad bin Ali al-Habsyi ketika mengarang Maulid Simtud Dhurar mengatakan:

تشويقا للمحبين وترويحا للمتعلقين بهذا النور المبين

(Saya mengarang maulid ini) agar membangkitkan rasa rindu bagi para pecinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menggugah rasa senang kepada orang yang (hatinya) berkaitan dengan cahaya yang terang ini.

Dengan demikian, dapat dilihat alangkah celakanya orang yang tertutup mata hatinya dalam memandang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tidak mau atau membenci maulid, karena telah su’ul adab kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di sisi lain, kita hanya bersuka ria merayakan kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan tidak berkabung atas kepergian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini karena memang tidak ada tuntunan dari salafunasshaleh kita. Yang ada hanya perayaan kelahirannya.

Hal di atas yang membedakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan lainnya. Biasanya, selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diperingati adalah hari wafatnya, atau yang dikenal dengan “haul”. Sementara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sebaliknya, yakni hari kelahirannya yang dirayakan. Sebab pada umumnya, selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kebaikannya dikenal setelah wafatnya. Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kebaikan dan kemuliaannya sudah dipublikasikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan dirasakan oleh utusan-utusan sebelumnya, sebagaimana yang diceritakan dalam Maulid ad-Diba’i. Sehingga kelahirannya dinanti-nanti (muntâdlor) oleh semua orang. Oleh karena itu, yang dirayakan kelahirannya, bukan wafatnya. Wallahû A’lam.

*Ditranskip dari wawancara dengan Habib Abu Bakar Assegaf oleh M. Afifur Rohman dan Khotibul Umam

SUMBER : https://sidogiri.net/2018/11/renungan-bagi-pembenci-maulid-nabi/

Hukum Peringatan Maulid Nabi SAW Menurut Syekh Jalaluddin As-Suyuthi

*Syekh Jalaluddin al-Suyuthi* pernah ditanya terkait hukum perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam kitabnya Al-Hawi lil Fatawa dijelaskan:

 عندي أن أصل عمل المولد الذي هو اجتماع الناس وقراءة ما تيسر من القرآن ورواية الأخبارالواردة في مبدأ أمر النبي صلى الله عليه وسلم وما وقع في مولده من الآيات، ثم يمد لهم سماط يأكلونه وينصرفون من غير زيادة على ذلك هو من البدع الحسنة التي يثاب عليها صاحبها لما فيه من تعظيم قدر النبي صلى الله عليه وسلم وإظهار الفرح والاستبشار بمولده الشريف 

Artinya, "Menurut saya, hukum pelaksanaan maulid Nabi, yang mana pada hari itu masyarakat berkumpul, membaca Al-Qur’an, dan membaca kisah Nabi SAW pada permulaan perintah Nabi SAW serta peristiwa yang terjadi pada saat beliau dilahirkan, kemudian mereka menikmati hidangan yang disajikan dan kembali pulang ke rumah masing-masing tanpa ada tambahan lainnya, adalah bid’ah hasanah. Diberi pahala orang yang memperingatinya karena bertujuan untuk mengangungkan Nabi SAW serta menunjukkan kebahagiaan atas kelahiran Beliau.”

Sebab itu, *perayaan maulid tidak tepat dikatakan bid’ah sayyi'ah (bid’ah tercela)*, sebab tidak ada unsur maksiat sedikitpun dalam pelaksaannya. Hampir semua aktivitas yang terdapat dalam peringatan maulid Nabi SAW memiliki landasan syariatnya.
Tidak ada satupun ulama yang mengatakan baca Al-Qur’an, mendengar ceramah keagamaan, membaca kisah perjalanan Rasulullah SAW, dan berbagi makanan itu adalah bid’ah dan haram dilakukan.
Ulama sepakat aktivitas di dalam peringatan maulid tidak mengandung satu kemunkaran pun.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/73667/Hukum-Peringatan-Maulid-Nabi-SAW-Menurut-al-Suyuthi

PUSTAKA UNGGULAN

20 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Bangkitkan Libido!

Tanaman kelor biasanya digunakan untuk mengusir makhluk tak kasat mata, namun ternyata ada banyak manfaat daun kelor bagi kesehatan.  Hal i...

PUSTAKA POPULER